Tingkatkan Kesadaran Hak Warga Negara dan Hukum Kelompok Terpinggirkan, PKBI Daerah Kalimantan Selatan Laksanakan Forum Keluarga
Forum Keluarga kedua dilaksanakan kembali sebagai bagian dari Program INKLUSI PKBI Daerah Kalimantan Selatan. Forum ini dilaksanakan pada Jumat, 19 Agustus 2022 di Rumah Alam Sungai Andai Banjarmasin. Diikuti oleh 14 peserta yang terdiri dari 5 kelompok waria dan 9 keluarga kelompok waria, forum ini menghadirkan Dr. Iwan Riswandie, S.H., M.H. sebagai fasilitator. Forum keluarga sebelumnya telah dilaksanakan pada Juni 2022 dan berhasil memetakan masalah yang dihadapi kelompok waria di kota Banjarmasin baik internal maupun eksternal. Forum keluarga kedua kemaren, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran baik keluarga maupun kelompok waria mengenai hak-hak mereka sebagai warga negara dan subjek hukum. Dari forum ini diharapkan dapat membangun mekanisme security system di tingkat lokal.
Forum Keluarga ini dimulai pukul 14.30 diawali dengan makan siang bersama antara panitia dan peserta, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan. Rizki Anggarini Santika Febriani, Project Officer Program INKLUSI PKBI Daerah Kalimantan Selatan memberikan penjelasan mengenai Program INKLUSI, layanan PKBI Daerah Kalimantan Selatan yang bisa diakses oleh hingga kesempatan pemagangan bagi kelompok-kelompok terpinggirkan. Selanjutnya, Iwan Riswandie menyampaikan presentasi mengenai bagaimana hukum dan masyarakat saling berkelindan. "Pada prinsipnya sebagai sesama warga negara kita semua dilindungi hak-haknya tanpa terkecuali, namun di tataran pelaksanaannya yang harus kita kawal kembali," jelasnya.
Sesi kemudian dilanjutkan dengan berbagi pengalaman dari pihak keluarga dan kelompok waria mengenai hambatan-hambatan yang mereka alami selama ini, bagaimana peran keluarga mendukung hingga mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Nenek salah satu kelompok waria membagikan cerita bahwa cucunya yang merupakan bagian dari kelompok waria sering kali mendapat hinaan dari masyarakat bahkan keluarga besar. Tekanan tersebut membuat orang tuanya membawa anak tersebut untuk batatamba namun pengobatan alternatif tersebut tidak efektif dan orang tua serta keluarga besar tersebut menerimanya. Anak yang merupakan bagian dari kelompok waria itu pun mampu membuktikan kesuksesannya dengan menunjukkan kemandirian finansialnya. Forum Keluarga ditutup dengan foto bersama dan kesadaran baaru bahwa mengubah masyarakat agar menjadi tidak diskriminatif perlu kerja-kerja bersama baik dari kelompok waria, keluarga kelompok waria, akademisi, maupun NGO/CSO.
Komentar
Posting Komentar