Pelatihan GEDSI untuk Ragam Kelompok di Kalimantan Selatan

Dalam melaksanakan setiap kegiatannya, Program Inklusi PKBI Daerah Kalimantan Selatan menggunakan pendekatan GEDSI atau Gender Equity, Disability, and Social Inclusion. Pendekatan ini adalah metode untuk mengatasi masalah kesenjangan sosial dan eksklusi sosial yang kerap terjadi di masyarakat terutama pada kelompok-kelompok marginal, seperti perempuan dan waria. Pendekatan GEDSI bertumpu pada interseksionalitas atau melihat lapisan-lapisan kerentanan yang dimiliki seseorang berdasarkan identitas yang dimilikinya.

Pendekatan GEDSI ini pun menjadi salam satu tema yang diangkat dalam peningkatan kapasitas yang diadakan oleh PKBI Daerah Kalimantan Selatan untuk anggota internal serta mitra jaringan PKBI Daerah Kalimantan Selatan. Diadakan di Fave Hotel Banjarbaru pada 14 - 16 November 2022, pelatihan GEDSI diikuti oleh 29 orang yang terdiri dari staff PKBI Daerah Kalimantan Selatan, Direktur Eksekutif PKBI Daerah Kalimantan Selatan, perwakilan kelompok waria, perwakilan kelompok ODHA, perwakilan jurnalis dan organisasi masyarakat sipi serta perwakilan organisasi kepemudaan.

Selama 3 hari, peserta dibekali oleh berbagai materi yang masih berhubungan dengan GEDSI diantaranya adalah materi mengenai keragaman gender dan seksualitas yang difasilitasi oleh Hasibah Eka Rosnelly dan Rivaizah Noor. Materi selanjutnya adalah pengenalan GEDSI oleh Endah Agustina dari Program Inklusi, disusul dengan penanganan laporan kekerasan berbasis gender oleh Nurhikmah dari LKBHuWK. Kemudian, materi terkait dukungan psikologi awal oleh Melinda Bahri dari RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh dan memahami ableisme oleh Fatum Ade dari Perhimpunan Jiwa Sehat.

Pasca penyampaian materi, hari terakhir diisi dengan analisis masalah yang terjadi di Kalimantan Selatan serta melakukan diskusi untuk memetakan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang dapat diterapkan oleh masing-masing peserta baik dalam perencanaan program maupun dalam menjalankan kehidupan sehari-hari di masyarakat.